Jumat, 08 Februari 2013

sistem dan pemodelan serta referensi

http://prezi.com/qjhq6k6h9ga-/sistem-dan-pemodelan/

Sistem pemodelan

Pemodelan Sistem

11 05 2010
Mempelajari pemodelan sistem di teknik industri selayaknya terlebih dahulu mengetahui dan mempelajari pula mengenai matematika dasar atau kalkulus, matriks dan ruang vektor, statistika serta pengetahuan dasar tentang sistem. Pemodelan sistem identik dengan mathematical modeling. Berikut adalah ilustrasi Mathematical Modeling Process. Dimulai dengan intepretasi dari kondisi yang ada, menyederhanakannya dalam sebuah model, merepresentasikannya ke dalam model matematis, lalu menerjemahkannya ke dalam model komputerisasi sehingga dapat disimulasikan untuk mengeluarkan output atau kesimpulan. Jadi, model adalah representasi dari sebuah permasalahan agar mudah untuk diselesaikan. Permasalahan dipandang secara holistik.
Pemodelan sistem dalam teknik industri sebetulnya lebih luas dan secara fundamental bersifat mengenalkan. Karena materi yang lebih spesifik untuk menyelesaikan sebuah permasalahan akan dapat dipelajari lebih lanjut (seperti jenis atau macam model), jika pengetahuan secara umum tentang pemodelan sistem sudah cukup dipahami. Pemodelan sistem lebih melatih untuk bisa memahami sebuah permasalahan yang ada, kemudian mencari jalan keluarnya. Jadi tidak hanya bagaimana memecahkan atau menurunkan rumus matematika, tetapi bagaimana menerapkan solusi terhadap sebuah permasalahan.
Apa saja contoh permasalahan yang berkaitan dengan pemodelan sistem? Studi kasus pertama; Sebuah pabrik memproduksi 3 produk yang berbeda. Berapa masing-masing produk harus diproduksi agar profit maximal? Contoh studi kasus kedua; Sebuah tangki air sedang kosong dan harus diisi. Berapa lama pompa air harus dinyalakan? Bagaimana caranya agar pompa mati sendiri saat air penuh?
Apa saja komponen model? Dimulai dari menjabarkan input dan menentukan dengan jelas apa output yang diinginkan, maka model akan diperoleh. Seperti sedikit ilustrasi di samping.
Bagaimana membangun model? Langkah-langkah untuk membangun sebuah model yaitu :
1.   Problem definition
Menentukan problem utama dalam sistem yang hendak diselesaikan.
2.   Identify the component (do a diagnostic)
Menentukan karakteristik sistem. Meliputi tujuan sistem (objective), kriteria sistem, interval waktu sistem, sifat statis/dinamis, menentukan variabel, parameter dan hubungan antara variabel dan parameter.
3.   Draw a conceptual model if possible
4.   Select methodology
5.   Formulate a model
6.   Model Validation
Validasi model untuk mengecek apakah model sesuai dengan kondisi nyata. Sedangkan verifikasi model adalah untuk memastikan model yang dibuat sesuai dengan metodologi dan kaidah keilmuan.
7.   Implementation
Perlu diketahui bahwa langkah di atas adalah gambaran umum. Model dapat diklasifikasikan menjadi model diskrit dan kontinu (berkaitan dengan penentuan waktu interval), deterministik dan stokastik (berkaitan dengan sifat probabilistik), simbolis dan matematis (simbolis seperti gambar atau kode, matematis bersifat perhitungan secara matematika).
Beberapa contoh judul penelitian atau jurnal yang bertemakan pemodelan sistem adalah ”Pemodelan dan penyelesaian permasalahan penjadwalan pilot dengan metode eksak Dekomposisi”, ”Pendekatan model matematis untuk menentukan persentase markup harga jual produk”, ”Penjadwalan sistem manufaktur flowshop deangan menggunakan program dinamis”, dan ”Aplikasi metode fuzzy ranking dalam proses pengambilan keputusan untuk promosi karyawan Bank bni 46 cabang sebelas maret surakarta”.
Metode spesifik dalam pemodelan sistem cukup banyak. Sehingga perlu dipelajari terpisah karena memang mempunyai batasan, asumsi dan kondisi permasalahan yang berbeda. Baik di dalam perusahaan maupun permalasahan lain. Oleh karena itu selepas mempelajari pemodelan sistem, maka keilmuan berikut layak dipelajari. Yaitu Riset Operasi, Simulasi, Analisa Keputusan, Perancangan Eksperimen, MCDM, Sistem Informasi Manajemen dan Metodologi Penelitian. Pemodelan sistem juga include di dalam permasalahan-permasalahan yang bertemakan seperti sistem produksi, logistik, supply chain management, dan biomekanika atau human engineering.
Berikut adalah beberapa referensi tentang pemodelan sistem :
  • Blanchard, B.S. dan Fabrycky, W.J. (1990). System Engineering and Analysis. Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey
  • Chapra S.C. dan Canale, R.P. (1990). Numerical Methods for Engineers. McGraw-Hill International Editions
  • Coyle, R.G. (1996). System Dynamics Modelling. Chapman and Hall
  • Murthy, D.N.P.; Page, N.W.; dan Rodin, E.Y. (1990). Mathematical Modelling : A Tool for Problem Solving in Engineering, Physical, Biological and Social Science. Pergamon Press
  • Edgar, T.F. dan Himmelblau, D.M. (1989). Optimization of Chemical Processes. McGraw-Hill International Editions
  • Hargreaves, M. (1996). Engineering Systems : Modelling and Control. Addison Wesley Longman Ltd
  • Kheir, N.A. (1996). System Modeling and Computer Simulation (Edited by Kheir). Marcel Dekker, Inc
  • Law, A.M. dan Kelton W.D. (1991). Simulation Modeling and Analysis. McGraw-Hill, Inc
  • Ljung, L dan Glad, T. (1994). Modeling of Dynamic Systems. PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey
  • Simatupang, Togar M. (1995). Pemodelan Sistem. Nindita, Klaten
  • Williams, H.P. (1990). Model Building in Mathematical Programming, Third Edition. John Wiley & Sons

Kode Etik

Kode Etik IEEE

           
            Kami, anggota IEEE, dalam pengenalan akan pentingnya teknologi kami dalam mempengaruhi kualitas kehidupan di seluruh dunia dan dalam penerimaan kewajiban kami pada profesi kami, anggota-anggotanya dan masyarakat yang kami layani, dengan ini kami menyatakan diri terikat pada perilaku etis dan profesional tertinggi dan setuju:
1)      Menerima tanggung jawab dalam pengambilan keputusan engineering yang taat asas pada keamanan, kesehatan, dan kesejahteraan publik, dan segera menyatakan secara terbuka fatktor-faktor yang dapat membahayakan publik atau lingkungan;
 
Contoh : Seorang engineer membuat tower telpon selular. Daerah tower tersebut akan sering terjadinya petir ketika hujan. Jika terjadi sesuatu engineer itu akan bertanggung jawab atas dampak kerusakan yang ditimbulkannya dan memberitahu kondisi yang sebenarnya.
                 Seorang engineer, yang diberi tugas untuk membuat gedung baru bertingkat di padang ,saat bekerja  ia  bersedia menerima segala resiko yang terjadi terhadap keputusan yang diambilnya, ia juga terbuka kepada publik, dengan cara memberitahukan kepada masyarakat tentang kemungkinan yang dapat terjadi pada saat proyek ini berjalan yang dapat membahayakan masyarakat itu sendiri.  

2)      Menghindari konflik interes nyata atau yang terperkirakan sedapat mungkin, dan membukakannya pada para pihak yang terpengaruh ketika muncul;
Contoh sikap : Chiko adalah Manager HRD sebuah kantor. Kebetulan suatu hari kantor tersebut membutuhkan karyawan di bidang Pembukuan. Maka sebagai manager, chiko akan melakukan wawancara dengan para pelamar. Kebetulan ada kakak chiko yang benar-benar ahli dalam bidang pembukuan dan berniat untuk melamar di kantor chiko tersebut. Maka dengan tegas, untuk menghindari konflik interes nyata tersebut, maka chiko mengambil keputusan untuk membicarakan hal ini pada kakaknya dan memberinya jalan untuk masuk ke perusahaan lain dan menggagalkan niatnya untuk bekerja di kantor chiko.'
 
3)      Akan jujur dan realistis dalam menyatakan klaim atau perkiraan menurut data yang tersedia;'
Contoh : Seorang pelajar melakukan sebuah praktikum. Dia melakukannya           sesuai apa yang didapat dari hasil praktikum tersebut dan tidak mengarang  data yang didapatnya.
                           ali  yang bekerja di perusahaan  export import, dia bertugas menjual barang dan menerima keluhan . pada saat menawarkan barang ini kepada Negara yang baru kali ini mendengar barang tersebut, engineer ini harus bersikap jujur terhadap barang yang dijualnya, dan tidak mengada-ada terhadap barang tersebut. Baik itu dari segi kualitas maupun dari segi kekurangan barang ini, jangan hanya untuk mendapatkan pelanggan , maka hanya kualitas yang disebutkan serta menyatakan bahwa barang yang dijualnya tidak memiliki kekurangan . karena hal tersebut akan merugikan Negara tersebut.
4)      Menolak sogokan dalam segala bentuknya
 
Contoh sikap : seorang engineer,yang bekerja di perusahaan listrik negara (PLN) dia bertugas sebagai pekerja lapangan dimana tugas nya yaitu memasang instalasi kerumah-rumah warga serta menaikan daya. Pada saat itu ada seorang pelanggan PLN yang ingin menaikan daya , tapi pelanggan ini tidak mau mengurus hal tersebut ke kantor pln , karena pelanggan ini beranggapan proses nya kan lama , lalu pelanggan ini memberikan  sogokan kepada engineer tersebut agar mau menaikan  daya rumahnya lebih cepat. Sikap engineer ini yaitu harus menolaknya , hal ini disebabkan karena engineer ini tau, bahwa harus ada prosedur untuk hal tersebut. Sehingga apabila ada seseorang yang ingin jalan pintas dia harus dapat mengatasinya
 
5)      Mengembangkan pemahaman teknologi, aplikasi yang sesuai, dan kemungkinan konsekuensinya;
Contoh sikap : engineer ini bekerja dalam pembuatan ac,kemudian dia menyadari bahwa bila pengunaan ac yang begitu dingin pada suatu ruangan dapat menimbulkan  penyakit pada pengunanya! Sehingga engineer ini harus mengevaluasi ac tersebut bagaimana ac tersebut tetap dingin dan  tetap sehat bagi pengunanya .pengunaan ac yang begitu banyak di setiap wilayah indonesia juga berdampak bagi keshatan lingkungan sekitar, dimana ac dapat merusak lapisan ozon di bumi kita, sehingga engineer harus berfikir bagiamana agar pengunaan ac tidak merusak lapisan ozon di bumi kita !
 
6)      Menjaga dan mengembangkan kompetensi teknis dan mengambil tugas teknologi yang lain hanya bila memiliki kualifikasi melalui pelatihan atau pengalaman, atau setelah menyatakan secara terbuka keterbatasan relevansi kami; 
Contoh sikap : alan seorang engineer yang biasa bekerja dengan mesin ! kemudian alan diundang untuk debat bersama ulama besar Indonesia, debat yang dibahas yaitu tentang poligami versus perzinahan yang ada diindonesia , alan sebagai engineer berdasarkan kode etik harus bersikap boleh mengambil tugas ini apabila memiliki pengalaman dan pelatihan sebelumnya, jika memang terpaksa juga alan harus menyatakan keterbatasan pengetahuan nya tentang hal tersebut.
7)      Mencari, menerima, dan menawarkan kritik perkerjaan teknis, mengakui dan memperbaiki kesalahan, dan menghargai selayaknya kontribusi orang lain;
 
Contoh : Seorang pemimpin perusahaan menegur karyawannya karena telah membuat kesalahan. Kemudian dia memperbaiki kesalahan orang tersebut memberikannya penjelasan dan mengharagai usaha yang telah dilakukan karyawan tersebut.
              budi membuat sebuah penemuan baru tentang pengganti bahan bakar minyak,  penemuan ini akan bayak kriitikan dari pihak lain, sebagai engineer yang bersikap berdasarkan kode etik harus bisa menerima kritik tersebut, untuk membuat dirinya lebih baik !
 
 
8)      Memperlakukan dengan adil semua orang tanpa bergantung pada faktor-faktor seperti ras, agama, jenis kelamin, keterbatasan fisik, umur dan asal kebangsaan 
Contoh : adi adalah bos  disuatu perusahaan , adi yang merupakan seorang muslim  selalu bersikap adil, pada saat hari idul fitri zainal memberikan THR kepada karyawan muslim , pada saat orang non muslim juga merayakan natal, adi sebagai bos juga memberikan Tunjangan.
 
9)      Berupaya menghindari kecelakaan pada orang lain, milik, reputasi, atau pekerjaan dengan tindakan salah atau maksud jahat; 
Contoh : 
 eko yang bekerja dalam pembuatan fly over,  ia akan bekerja sama dengan orang lain untuk dapat menyelesaikan proyek ini . dalam bekerja ia harus memperhatikan keamanan diri sendiri dan orang lain .  
10)  Membatu rekan sejawat dan rekan sekerja dalam pengembangan profesi mereka dan mendukung mereka dalam mengikuti kode etik ini.
 Contoh sikap : alan soerang pilot di maskapai garuda , dia termasuk pilot yang cukup senior . dia sudah sering menerbangkan pesawat, baik dalam negeri atau pun luar negeri. Pada saat itu, putra adalah pilot baru di maskapai garuda , dia belum memahami betul aturan penerbangan seperti alan. Alan dalam kode etik ini , harus membantu putra agar memahami lagi cara penerbangan  dan aturan di maskapai tersebut. Sikap alan tersebut merupakan membantu rekan kerja, sedangkan kalau membantu rekan sejawat, yaitu alan memiliki teman pilot yang sudah lama dia kenal , nama nya yaitu budi, tetapi budi bekerja di maskapai lion air, dalam kode etik ini . alan harus membantu budi jika dia mengalami masalah dalam menjalankan pekerjaannya, walau pun budi dan alan bekerja di maskapai yang berbeda.