Kelompok bom
1. Antoni Saputra
2. Claudio Dewa Suseno
4. Rian Maiziz Saputra
Selamat pagi semuanya.. :D . Berikut ini kami akan menceritakan sesuatu yang kami dapatkan dari dosen kami tercinta yaitu Bapak Heri Subagiyo.
Hari jumat, kami mempelajari tentang konsep teknologi mengenai evolusi dan pengertian teknologi dengan Bapak Heri Subagiyo wali kelas kami yang kami cintai.
Bapak Heri mengajari kami tentang apa itu teknologi, perubahan-perubahan masyarakat dan perkembangan teknologi.
Perubahan masyarakat yang dimulai dari masyarakat pertanian (8000 SM - 1700 SM). Pada saat ini masyarakat sudah mulai menetap disuatu tempat dan mulai memproduksi makanan dengan teknologi yang sederhana. Manusia menggunakan energi dari alam seperti gajah untuk membantu dalam pekerjaan mereka. Pada tahun (1700 - 1970) terjadi revolusi industri dari pekerjaan manusia yang menggunakan energi manusia dan hewan di ganti dengan mesin-mesin pabrik. Pada tahun 1970 - 2000 masyarakat mulai memasuki era informasi dan komunikasi. Manusia menggunakan alat-alat teknologi yang canggih dalam berkomunikasi dan bertukar informasi. Alat-alat digunakan seperti komputer, handphone, dan lain sebagainya. Pak Heri juga mengajari kami bahwa teknologi bisa mengalami kemunduran dan mengalami kemajuan. Kemajuan teknologi tergantung dari masyrakat. Apabila masyrakat menerima teknologi itu, maka teknologi itu akan berkembang di masyarakat. Apabila di tolak, teknologi itu tidak berkembang. Teknologi di masyarakat bisa mengalami degradation karena kemajuan teknologi lain yang lebih unggul dari pada teknologi yang lama atau teknologi yang sama tapi lebih canggih dan baru daripada teknologi yang lama.
Pada saat Pak Heri selesai menjelaskan kami diberi tugas untuk mencari teknologi yang ada di Politeknik Caltex Riau. Kami dibagi menjadi 8 kelompok. Setiap kelompok di beri tugas untuk mencari teknologi yang ada di PCR. Kelompok saya mengelilingi PCR untuk mencari teknologi yang sering digunakan oleh masyarakat setiap harinya. Teknologi yang kami dapatkan yaitu Penggaris, kacamata, helm, antenna, dan fire-extinguisher. Teknologi ini hampir setiap hari di pakai oleh masyrakat. Setelah itu, kelima teknologi ini dipilih untuk dicari sejarah perkembangannya.
Kelompok kami memilih kacamata karena kacamata sangat penting bagi manusia yang penglihatan kurang bagus. Bayangkan jika tidak kacamata, semua akan susah. Karena mata bagi manusia sangat penting di zaman sekarang. Berikut ini perkembangan dan sejarah dari kacamata.
Kacamata
Perkembangan Kacamata
Kacamata dari Waktu ke Waktu
Kacamata adalah salah satu penemuan terpenting dalam sejarah kehidupan
umat manusia. Kegunannya yang banyak membuat kacamata digunakan banyak
orang. Baik itu untuk memperbaiki pengelihatan, melindungi mata, atau
hanya itu bergaya.
|
Kacamata membaca |
Dari waktu ke waktu, kacamata tidak pernah berhenti berkembang. Walaupun
terus berkembang, kacamata tidak pernah bisa lepas dari masalah
utamanya, yaitu ketidaknyamanan. Oleh karena itu, perkembangannya terus
terjadi sampai masalah tersebut bisa terpecahkan.
Awal Mula Kacamata
Kacamata pertama kali ditemukan sekitar 3000 tahun yang lalu oleh bangsa
di kota tua Niniwe. Saat itu fungsinya adalah sebagai kaca pembesar.
Bahan yang digunakan juga bukanlah lensa kaca melainkan batu Kristal.
Perkembangan kacamata kemudian baru melesat pada abad ke-7 di Cina dan
Eropa.
Refrensi awal kacamata dimulai pada hieroglif Mesir kuno pada abad ke-5
SM, dimana menggambarkan "Kaca lensa sederhana meniscal". Salah satu
catatan awal tentang kacamata adalah pada abad ke-1 AD, dimana Seneca
the Younger, tutor kaisar Nero dari Roma, dimana beliau menulis " Huruf ,
namun kecil dan tidak jelas, terlihat membesar dan lebih besar melalui
sebuah globe atau kaca berisi air".
|
Seneca the Younger |
Robert Grosseteste menulis risalah "On the Rainbow" antara tahun 1220
dan 1235, dan menyebutkan menggunakan optik untuk "Membaca huruf
terkecil pada jarak terjauh". Beberapa tahun kemudian, pada 1262, Roger
Bacon telah menulis tentang sifat pembesaran lensa.
Penemuan Kacamata
Kacamata pertama dibuat sekitar tahun 1268 di Italia. Pada tanggal 23
Februari 1306, seorang biarawan bernama Dominika Giordano da Pisa
menyampaikan sebuah khotbah dimana beliau mengatakan "Ini belum dua
puluh tahun ditemukannya seni cara membuat sebuah kacamata, yang dibuat
untuk penglihatan yang lebih baik ... Dan dalam waktu singkat seni baru
ini, yang sebelumnya tidak pernah ada, ditemukan ... saya melihat orang
yang pertama kali menemukan dan melatihnya, dan saya berbicara
dengannya."
Rekannya Giordano, Friar Alessandro della Spina of Pisa, segera membuat kacamata.
The Ancient Chronicle of the Dominican Monastery of St. Catherine in Pisa
menuliskan bahwa, "Kacamata, setelah pertama kali dibuat oleh orang
lain, yang tidak mau berbagi, dia (Spina) membuatnya dan berbagi dengan
semua orang dengan hati yang ceria dan bersedia ". Pada tahun 1301,
Venesia sudah mempunyai peraturan tentang penjualan kacamata.
Selain pernyataan diatas, ada beberapa pernyataan bahwa Salvino D'Armate
of Florence penemu pertama kacamata, yang ternyata tidak benar. Ada
juga pernyataan bahwa Marco Polo sempat bertemu dengan kacamata dalam
perjalanannya di Cina pada abad-13, akan tetapi pernyataan ini tidak
didukung dengan bukti. Menurut sumber-sumber dari Cina, kacamata baru
muncul pada negara tersebut pada abad ke-15, dan diimpor.
Bukti gambar paling pertama muncul pada tahun1352, potret kardinal Hugh
de Provence oleh Tommaso da Modena. Selain itu, contoh lainnya
adalah penggambaran kacamata ditemukan di utara pegunungan Alpen dalam
altarpiece dari gereja Bad Wildungen, Jerman, tahun 1403.
|
'Glasses Apostle' oleh Conrad von Soest (1403) |
|
Kacamata Abad 16 di Jerman |
|
Hugh de Provence, dilukis oleh Tomaso da Modena di 1352 |
Kacamata - kacamata yang ada di gambar diatas mempunyai lensa cembung
yang bisa memperbaiki baik hyperopia (rabun jauh), dan presbyopia yang
biasanya berkembang sebagai gejala penuaan.
Perkembangan Lensa dan Bingkai Kacamata
Penggunaan lensa cembung untuk membentuk gambar diperbesar dibahas dalam
Buku Alhazen tentang Optik pada tahun 1021. Terjemahannya ke dalam
bahasa Latin dari bahasa Arab pada abad ke-12 sangat berperan dengan
penemuan kacamata di Italia abad ke-13. Pada tahun 1604, Johannes Kepler
menerbitkan penjelasan pertama yang benar tentang mengapa lensa cembung
dan cekung bisa memperbaiki presbiopia dan miopia.
Seorang ilmuwan dari Amerika bernama Benjamin Franklin menderita miopia
dan presbiopia berhasil menciptakan kacamata yang mempunyai dua titik
fokus dan satu titik api, atau biasa disebut sebagai Kacamata Bifokal.
Akan tetapi, beberapa sejarawan menemukan beberapa bukti dari waktu ke
waktu bahwa adanya kemungkinan kalau Benjamin Franklin bukanlah orang
pertama yang menciptakan kacamata bifokal. Pernyataan ini dibantah oleh
hasil korespondensi antara George Whately dan John Feno, editor
The Gazette of United States, yang
menyatakan bahwa Benjamin Franklin adalah yang membuat kacamata, dan
mungkin 50 tahun sebelum waktu yang telah diperkirakan.
Lensa pertama untuk mengoreksi astigmatisma diciptakan oleh seorang astronom Inggris, George Airy, pada tahun 1825.
Selain perkembangan lensa kacamata, bingkai mata juga mulai berkembang.
Pada awalnya, kacamata didesain untuk tetap pada tempatnya dengan
menggunakan tangan atau dengan memberikan tekanan atau berat pada
hidung. Girolamo Savonarola menyarankan bahwa kacamata dapat menjadi
tetap di tempatnya dengan menggunakan pita yang melewati kepala si
pemakai. Hal ini dapat dibantu dengan berat topi.
|
Seseorang memegang lensa dalam posisi untuk membaca. Detail dari Death of a Virgin, oleh Master of Heiligenkreuz,
ca. 1400-1430 (Getty Center). |
Gaya kacamata moderen yang dibuat dengan ditahan dari bagian pelipis
hingga telinga, dikembangkan beberapa waktu sebelum 1727, kemungkinan
besar oleh ahli mata dari Inggris bernama Edward Scarlett. Desain -
desain ini tidak langsung berhasil. Berbagai gaya dengan gagang
terpasang seperti model
Scissors Glasses dan
lorgnettes juga modis dari akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19.
|
Scissors Glasses emas dari Kekaisaran Perancis c. 1.805 (dengan satu lensa hilang) |
|
|
Potret kardinal Fernando NiƱo de Guevara oleh El Greco sekitar tahun 1600 menunjukkan kacamata yang
tertahan dari daerah pelipis hingga telinga |
Pada awal abad ke-20, Moritz von Rohr di Zeiss (dengan bantuan H. Boegehold dan A. Sonnefeld), mengembangkan
Zeiss Punktal Spherical Point, fokus lensa yang mendominasi bidang lensa kacamata selama bertahun-tahun.
Meskipun meningkatnya popularitas lensa kontak dan operasi laser mata
korektif, kacamata tetap sangat umum karena teknologi mereka yang telah
membaik. Misalnya, untuk membeli frame yang terbuat dari paduan "
special memory lenses"
yang dapat kembali ke bentuknya yang benar setelah menjadi bengkok. Ada
juga bingkai kacamata yang memiliki pegas engsel. Desain - desain ini
menawarkan kemampuan jauh lebih baik dari sebelumnya untuk menahan
tekanan untuk pemakaian sehari-hari dan kecelakaan - kecelakaan yang
mungkin terjadi. Frame moderen juga sering dibuat dari bahan yang kuat
dan ringan seperti paduan titanium, yang belum ada di jaman dahulu.
Kacamata Masa Kini
Jenis-jenis kacamata pada jaman ini ada banyak, dikelompokan bedasarkan fungsinya masing-masing.
1. Kacamata korektif
Jenis kacamata ini adalah jenis kacamata yang mengoreksi kesalahan bias
mata dengan memodifikasi panjang fokus lensa efektif untuk mengurangi
efek dari kondisi seperti rabun jauh (miopi), rabun dekat atau
astigmatisme dengan menggunakan lensa korekti.
Kondisi lain yang umum pada pasien yang lebih tua adalah presbiopi, yang
disebabkan oleh elastisitas lensa kristal mata yang semakin berkurang,
sehingga membuat lensa mata menjadi kurang bisa untuk mengakomodasi.
Kekuatan lensa umumnya diukur dalam dioptri. Kacamata mengoreksi miopi
akan memiliki kekuatan diopter negatif, dan kacamata mengoreksi
hypermetropi akan memiliki kekuatan diopter positif. Kacamata mengoreksi
Silindris memerlukan dua kekuatan yang berbeda ditempatkan di sudut
kanan dalam lensa yang sama.
Memperbaiki pengelihatan seseorang dipengaruhi oleh penggunaan lensa
untuk memindahkan titik fokus pada retina sesuai dengan kebutuhan khusus
seseorang. Kedalaman kurva, ketebalan lensa, dan bentuk yang tepat dari
semua lensa dapat digunakan untuk mengubah titik fokus.
|
Efek Kacamata Korektif |
Kacamata korektif sudah terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup
pasien karena mereka membantu dalam mengoreksi gangguan penglihatan dan
mengurangi masalah yang muncul, seperti sakit kepala. Lensa korektif
juga dapat digunakan untuk kacamata yang digunakan dalam olahraga.
Lensa kacamata biasanya terbuat dari plastik, termasuk CR-39 dan
polycarbonate.
Bahan-bahan ini mengurangi bahaya kerusakan dan mengurangi berat lensa
kaca. Plastik juga memiliki sifat optik yang lebih menguntungkan dari
kaca, seperti transmisi yang lebih baik dari cahaya dan penyerapan yang
lebih besar akan sinar ultraviolet. Beberapa plastik memiliki indeks
bias yang lebih besar dibandingkan kaca.
2. Kacamata Pelindung
Kacamata pelindung biasanya dibuat dengan lensa plastik anti-pecah untuk
melindungi mata dari puing-puing terbang. Meskipun lensa pelindung
dapat dibuat dari berbagai bahan yang mempunyai resistensi besar, dampak
beberapa jenis tertentu menunjukkan bahwa jenis-jenis tersebut dapat
mempertahankan ketebalan 1 milimeter pada titik tertipis, terlepas dari
materi. Kacamata keselamatan dapat bervariasi dalam tingkat perlindungan
yang mereka berikan. Kacamata pelindung juga dapat digunakan sebagai
kacamata korektif.
|
Kacamata Pelindung |
Kacamata pelindung terbuat dari lensa
polycarbonate dan
trivex, bahan yang paling ringan dan paling anti-pecah, membuat mereka yang terbaik untuk perlindungan. Sayangnya, bahan
polycarbonate menurunkan kualitas pengelihatan seseorang.
3. Kacamata Hitam
Kacamata hitam adalah kacamata dengan lensa yang digelapkan dengan
tujuan untuk memberikan perlindungan dari cahaya dan sinar Ultraviolet
(UV). Lensa
photocromic adalah lensa yang bersifat sensitif terhadap sinar, sehingga akan menggelap ketika melakukan kontak dengan sinar UV.
Polarisasi cahaya juga dapat diterapkan pada lensa sunglass. Filter
polarisasi menghilangkan sinar terpolarisasi horizontal cahaya, yang
menghilangkan silau dari permukaan horizontal. Kacamata hitam dengan
lensa berwarna memberikan efek tertentu, baik poritif maupun negatif.
Pilihan lensa terbaik untuk kacamata hitam ada lensa yang dapat
menggelapkan secara otomatis, dimana mereka dapat menggelapkan sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan.
Kacamata hitam sering dipakai hanya untuk tujuan estetika, atau hanya
untuk menyembunyikan mata. Banyak orang buta memakai kacamata buram
untuk menyembunyikan mata mereka untuk alasan estetika.
|
Kacamata Hitam Rayban |
3. Kacamata 3D
Kacamata 3D adalah kacamata yang memberikan ilusi pengelihatan tiga
dimensi pada permukaan dua dimensi. Ilusi tiga dimensi pada permukaan
dua dimensi dapat dibuat dengan memberikan setiap mata dengan informasi
visual yang berbeda. Kacamata 3D menciptakan ilusi tiga dimensi dengan
menyaring cahaya tidak dimaksudkan untuk mata itu, sehingga setiap mata
menerima gambar yang berbeda. Kacamata 3D anaglyph tradisional memiliki
satu lensa merah dan satu biru atau
cyan lensa atau filter dengan warna senada.
|
Kacamata 3D |
4. Kacamata Membaca
Kacamata membaca dapat membantu orang - orang yang memiliki kesulitan
dengan pengelihatan saat sedang membaca. Kacamata membaca memiliki dua
jenis model, yaitu kacamata dengan bingkai penuh dan kacamata dengan
setengah bingkai yang hanya tertahan di ujung hidung.
Kacamata membaca biasanya dijual secara siap pakai. Dimana biasanya di
toko-toko sudah distok kacamata membaca dengan kekuata 1.00 dioptri
hingga 3.50 dioptri. Walaupun terjamin, lebih baik membeli kacamata
membaca sesuai dengan saran dokter sehingga bisa mendapatkan kacamata
yang sesuai. Jika tidak membeli kacamata seusai dengan kekuatan lensa
yang dibutuhkan, pengelihatan kita dapat memburuk. Walaupun spesialis
mata telah menyarankan hal ini, kacamata sudah jadi sangat populer pada
tahun 1990-an dimana penjualan mencapai tiga puluh juta per tahun. Ini
dikarenakan kacamata sudah jadi tidak mahal dan lebih modis.
Kacamata membaca dengan bingkai penuh cocok untuk orang-orang yang
membaca secara dekat, sedangkan kacamata dengan bingkai setengah cocok
untuk orang-orang yang membaca karakter-karakter yang kecil dengan jarak
jauh. Kacamata membaca sangat cocok bagi orang yang sebelumnya tidak
pernah memakai kacamata.
Kacamata membaca yang sudah jadi biasanya menyebabkan efek samping
seperti pusing dan mual. Ini disebabkan oleh kekuatan lensa yang tidak
sesuai.
|
Kacamata Membaca |
4. Kacamata Bifokal, Trifokal, dan Kacamata dengan Lensa Progresif
Kemampuan seseorang untuk mempunyai pengelihatan yang fokus dan baik
dipengaruhi oleh umur. Seiring waktu kita bertambah umur, mata kita ikut
menua sehingga mendorong kita untuk menggunakan kacamata dengan lensa
lebih dari satu, tergantung dengan kekurangan mata masing-masing.
Seperti yang sudah dibahas diatas, kacamata bifokal adalah kacamata
dengan dua titik fokus dan satu titik api. Kacamata trifokal juga sama,
tapi dengan tiga titik fokus. Kedua jenis kacamata ini membutuhkan
kesadaran kita untuk membuat pengelihatan kita lebih fokus.
Kacamata dengan lensa progresif memberikan pengelihatan multifokus
dengan transisi yang lebih halus, sehingga membuat para pemakai tidak
menyadarinya. Lensa progresif juga bisa mengurangi penambahan kerusakan
pada mata.
Biasanya, seseorang bisa mempunyai banyak kacamata, dimana masing-masing kacamata memiliki tugasnya sendiri.
Kacamata jaman sekarang mempunyai banyak model yang terus berkembang
menyesuaikan dengan tren. Biasanya kepopuleran sebuah model dipengaruhi
oleh siapa yang memakainya, seperti seorang selebriti atau figur publik
yang disenangi, sehingga dipakai oleh banyak orang.
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Glasses
http://maulbaikyah.blogspot.com/2010/06/sejarah-kaca-mata.html
http://www.optikmelawai.com/eye_info/sejarah-kacamata-dan-lensa-kontak/222/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacamata
http://en.wikipedia.org/wiki/Bifocals